He was, finally, figured the things out.
Entah darimana gue dapet keberanian untuk jujur. Dan dia membaca posting gue tentang kotak kado. Dari sana dia tau semuanya. About these 15 years.
Well, dia bilang, dia nggak suka cewek jual mahal dan muna. Disini gue pengen nunjukkin kalo gue nggak muna, nggak jual mahal, gue udah jujur. At least, ama diri gue sendiri.
Harapan gue sekarang adalah, nggak ada yang berubah dari kedekatan kami sekarang. Kedekatan yang sebenernya blm apa-apa juga, masih jauh dr apa yang bs gue harapkan. Hal yang paling gue takutkan adalah, dia menghindar. Gue nggak mau itu terjadi. 15 taun gue nunggu untuk bisa deket ama dia. Hanya untuk menjadi teman dekatnya, atau sahabatnya.
I did my waiting, and i don't want this confession ruin everything. Hopefully. I just wanna be honest.
cheers,
del_gadis
sebuah catatan tentang kepingan hidup yang terlewati detik waktu. sebuah catatan tentang kepingan waktu yang merangkai selongsong hidup bernama delenagadis
Showing posts with label Dreams. Show all posts
Showing posts with label Dreams. Show all posts
Sunday, January 11, 2009
unopened Gift [sebuah kotak kado yang nggak berhasil gue buka]
Ini bermula ketika gue, si jobless ini, sedang dilanda kebosanan akut. Akhirnya, daripada bengong binti cengok nggak jelas, gue memutuskan untuk beres2 lemari tempat koleksi novel gue.
Saat itulah gue menemukan novel yg udh lm bgt ga gue baca. Novel berjudul "CINTAPUCCINO" karya Icha Rahmati, salah satu novel favorito gue,karena ceritanya terasa "gue banget" ini bercerita ttg obsesi Rahmi pada Nimo, hampir sepuluh taun. Yup, I've ever been there, done that.
Hampir semua kegilaan yang pernah dilakukan Rahmi juga pernah gue lakukan. Bedanya, Rahmi melakukannya pas dia SMA sampe di umur quarter life. Gue, mengalaminya sejak SD, hingga kini, so obsesi gue berumur lebih lama, hampir 15 taun.
Gila, jaman SD. Masih bau kencur, anak kemaren sore banget kan? Hihihi...
Tp sebenernya gue sendiri nggak yakin apakah ini bisa dibilang obsesi. Gue memang "nyimpen" kenangan-kenangan gue ttg dia- yang jumlahnya jg nggak seberapa- selama bertaun-taun. Tapi gue nggak melakukan apa-apa selain menyimpannya. Seperti berusaha membuat dia tau atau membuat mendapatkannya untuk gue, misalnya? Siapa dia? Well..u know, Jati the legend.
Kenangan nyata gue ttg dia memang nggak seberapa, bisa diitung jari, nggak lebih dari 10, cenderung konyol dan nggak penting malah.
Pertama, kenangan semasa SD. Selama 2 taun gue sekelas ama dia, kadang pulang pergi sekolah bareng, satu kelompok bareng,atau kenangan di mesjid semasa kita satu pengajian.
Oh iy, ada satu kenangan yang paling gue inget disini. Kejadiannya waktu hari pertama dia ikut pengajian. Itungannya dia anak baru, karena emang keluarganya baru pindah ke kompleks gue. Tapi karena dia masuk sekolah yang sama ama gue, jadi gue udah kenal dia lebih dulu dibandingkan anak-anak lain. Hari itu dia pertama kali ikut ngaji, datang dan memperkenalkan diri. Tapi nggak lama kemudian, bahkan sebelum pengajian dimulai. Tiba-tiba dia mimisan (u know, his nose was bleeding). Baju koko putihnya terkena noda darah. Alhasil, hari itu dia cuma berhasil ikut perkenalan, sebelum akhirnya buru-buru plg.
Lalu ada kenangan pas gue SMP. Waktu itu sekali-kalinya gue dan temen2 SD ngadain reuni dadakan di rumah Ruby, yang letaknya nggak jauh dari SD. Nggak banyak yg dtg, cuma dikit. Tapi buat gue itu cukup, karena Jati ada disana. There's nothing special between us at the moment actually, tp momen ini terasa spesial buat gue, krn pada saat itu gue, yang beda SMP ama dia, udah jarang bgt ketemu. Pulangnya, krn udah sore bgt, akhirnya gue pulang pake angkot. Trus gue lihat Jati dan Anggi pulang jalan kaki berdua. Nyampe rumah gue nyesel berat, kenapa gue nggak jalan kaki aja bareng mereka? At least gue akan punya lbh bny waktu barengan dia. Krn gue nggak tau kapan lagi bisa ketemu dan ngobrol kayak gini. Kesempatan yg memang nggak dateng lagi sampe tanggal 1 Januari 2009, bertahun-tahun setelahnya.
Lalu satu-satunya kenangan gue tentang dia yang pake seragam putih abu. Pagi itu gue lihat dia di depan kompleks pas mau pergi sekolah. Nggak nyapa, bahkan mungkin dia nggak lihat gue. Lalu dia naik angkot yang beda ama gue, krn letak sekolah kita berlawanan arah. Sejak itu, gue selalu mencari2 sosoknya setiap pagi, berharap bs melihatnya, walau cuma dari jauh. Tapi itu nggak pernah terjadi.
Udah, cuma itu aja kenangan gue tentang dia. There's any romance between us, not even a nano second. Tp bisa2nya dia ngendon di hati gue segitu lama. Jangan tny alasannya, krn gue juga nggak tau. Gue juga nggak akan bisa jawab. Gue nggak pernah figured out the reason why dia selalu punya tempat di hati gue. Walaupun nggak sebesar caya yang emang udah 3 taun wara wiri dan menempati lebih dari 50% hati gue. Tapi Jati selalu punya tempat sendiri, biarpun cuma, let's say 1%, tp ada.
Kenapa ya?
Di akhir cerita, Rahmi akhirnya bisa menemukan "why Nimo" versinya sendiri. Tentang kenapa obsesinya mengkronis. Akhirnya ia menjadikan Nimo seorang yang nyata, nggak lagi jd legend dan unreachable.
Do i have to find my why?
Mungkin, tp pastinya nggak sekarang. Ini bukan timing yang tepat, definitely. Tidak disaat gue sedang bersama seseorang yang berjuang merencanakan masa depan bareng gue. Mungkin akan ada timing yg tepat, mungkin juga tidak. Besides, there's any reason yg menunjuk bahwa gue hrs mencari "why Jati" by my own judgement.
Mungkin akan ada timing yg tepat, mungkin juga tidak. Mungkin memang harus begini, entah sampai kapan, gue juga nggak tau. Mungkin akan ada jalan untuk gue mengenal dia lebih jauh, mungkin juga nggak. Dan it doesn't even matter buat gue. Gue udah terbiasa membiarkannya ada dan mengkronis di lapisan hati gue, bertahun-tahun.
Seperti yg gue blg tadi, gue nggak yakin ini adalah obsesi. Krn, nggak seperti Rahmi yang berjuang mencari Nimo, melacak keberadaanny, mencari tau tentangnya dari wkt ke waktu. Gue nggak melakukan apa-apa to reach him. Gue nggak melangkah kmn2 dalam hal ini.
Gue udah cukup sibuk dgn dunia gue, dgn org2 di dalamnya, dan nggak ada Jati disana. Sampai dunia maya mempertemukan gue lagi dengan dia.
Maybe this all is just about my first love. Sebuah kotak kado yang nggak berhasil gue buka.
Gue dan kehidupan gue sekarang, dengan masalah2 normal seputar cinta dan hidup. Gue nggak pernah terganggu dengan keberadaan nama Jatnika di hati gue. Dia memang udah ada disana sejak lama sekali.
But,
Something changed...
I'm changed...
Well, people changed time to time
Right?
Sejak "menemukan" dia lagi di dunia maya, apa yang ada dihati gue selama 15 taun ini seperti "terbangun". Dititik inilah gue merasa perlu mencari "why" gue, just to figure it out. For once, gue pengen tau alasan dibalik semua ini. Siapa sih dia? Apa keistimewaannya? Lelaki spt apa dia? Gimana kepribadiannya? Gimana kesehariannya? Seperti apa dunia dan hidup yg dijalaninya? Karena gue yakin, kegantengannya bukan alasan. It's just too cliche, dan gue rasa nggak cukup kuat menopang perasaan gue hingga mengkronis spt ini. There must be something.
Awalnya, gue merasa, obsesi gue ke dia cuma 8 taun aja, dan berhenti saat gue kelas 1 SMA. Tapi ketika gue bongkar lg file2 dihati gue, gue kaget menemukan bahwa dia masih ada disana ternyata. Berarti nyaris 15 taun! Wow..
Bukaaann...tolong jgn salah sangka dulu. Ini nggak berarti gue udah nggak into caya lagi. He's still being my hero. Penyelamat disaat gue berdarah-darah, teman baik disaat gue harus menemukan "my self", pahlawan disaat gue mengalami life crisis. He's still everything, my hubby to be. Dan bukan berarti juga, sejak saat ini gue akan ngoyo, memanjakan obsesi yang gue rasain. Buat gue hingga saat ini, Jati still the legend dan unreachable.
Tapi lalu gue sadar, yang paling gue inginkan sebenernya adalag mendekat 1 inchi aja ke hidupnya dia. Bukan hatinya ya, tolong dicatet. Just to figure out, what I wanna know. The mistery, after all these years. "Why Jati"
Gue berharap, for once, gue bisa jadi, paling nggak sahabatnya. Org yg dekat dengannya. Dengerin masalah-masalahnya, be the helping hand, ketawa bareng, apapun layaknya sahabat.
Akhirnya gue sadar, gue capek diabaikan ama dia. Walaupun memang bukan salah dia, krn dia bahkan nggak tau apa yg gue rasain. Tapi gue selalu merasa "invisible" didekatnya, berasa nggak dianggap. Hiks.. Dan gue pengen dia lebih "aware" dgn keberadaan gue.
Jika suatu saat 4JJI berkata lain, let's say gue bener2 jd "seseorang" buat dia, itu lain cerita. Tapi untuk saat ini gue nggak berharap itu akan terjadi. Kenapa? Karena belum ada jalan untuk itu, dan sekali lagi, ini bukan timing yang tepat. Belum ada jalan, atau memang nggak akan pernah ada. Entahlah.
Saat ini gue udah ditemani someone yg almost perfect. Yup, almost..b'coz nobody is perfect. Manusia-manusia sempurna cuma ada di novel. He's become the perfect guy because he was unperfect. Natural, and so human. Apa adanya.
Seperti Nimo buat Rahmi, kalo suatu saat gue dikasih kesempatan untuk lebih deket ama dia, mungkin Jati nggak akan lagi jadi legend. Selama ini dia legend, krn dia nggak pernah bener-bener ada buat gue. Tapi nggak bisa dibilang nggak ada juga, krn dia sebenernya selalu ada.
Untuk caya:
Ren, jgn marah ya baca ini. Aku cuma pengen jujur ama kamu, ama diri aku sendiri. Tenang aja, there's nothing to worried. U're not supposed to be jealous. I just wanna told about my first love, sepenggal cerita dari kepingan hidup aku.
Tenang aja ren, si cemen ini still yours kok, and still wanna be yours..(^_^)
Love,
Del_gadis
Saat itulah gue menemukan novel yg udh lm bgt ga gue baca. Novel berjudul "CINTAPUCCINO" karya Icha Rahmati, salah satu novel favorito gue,karena ceritanya terasa "gue banget" ini bercerita ttg obsesi Rahmi pada Nimo, hampir sepuluh taun. Yup, I've ever been there, done that.
Hampir semua kegilaan yang pernah dilakukan Rahmi juga pernah gue lakukan. Bedanya, Rahmi melakukannya pas dia SMA sampe di umur quarter life. Gue, mengalaminya sejak SD, hingga kini, so obsesi gue berumur lebih lama, hampir 15 taun.
Gila, jaman SD. Masih bau kencur, anak kemaren sore banget kan? Hihihi...
Tp sebenernya gue sendiri nggak yakin apakah ini bisa dibilang obsesi. Gue memang "nyimpen" kenangan-kenangan gue ttg dia- yang jumlahnya jg nggak seberapa- selama bertaun-taun. Tapi gue nggak melakukan apa-apa selain menyimpannya. Seperti berusaha membuat dia tau atau membuat mendapatkannya untuk gue, misalnya? Siapa dia? Well..u know, Jati the legend.
Kenangan nyata gue ttg dia memang nggak seberapa, bisa diitung jari, nggak lebih dari 10, cenderung konyol dan nggak penting malah.
Pertama, kenangan semasa SD. Selama 2 taun gue sekelas ama dia, kadang pulang pergi sekolah bareng, satu kelompok bareng,atau kenangan di mesjid semasa kita satu pengajian.
Oh iy, ada satu kenangan yang paling gue inget disini. Kejadiannya waktu hari pertama dia ikut pengajian. Itungannya dia anak baru, karena emang keluarganya baru pindah ke kompleks gue. Tapi karena dia masuk sekolah yang sama ama gue, jadi gue udah kenal dia lebih dulu dibandingkan anak-anak lain. Hari itu dia pertama kali ikut ngaji, datang dan memperkenalkan diri. Tapi nggak lama kemudian, bahkan sebelum pengajian dimulai. Tiba-tiba dia mimisan (u know, his nose was bleeding). Baju koko putihnya terkena noda darah. Alhasil, hari itu dia cuma berhasil ikut perkenalan, sebelum akhirnya buru-buru plg.
Lalu ada kenangan pas gue SMP. Waktu itu sekali-kalinya gue dan temen2 SD ngadain reuni dadakan di rumah Ruby, yang letaknya nggak jauh dari SD. Nggak banyak yg dtg, cuma dikit. Tapi buat gue itu cukup, karena Jati ada disana. There's nothing special between us at the moment actually, tp momen ini terasa spesial buat gue, krn pada saat itu gue, yang beda SMP ama dia, udah jarang bgt ketemu. Pulangnya, krn udah sore bgt, akhirnya gue pulang pake angkot. Trus gue lihat Jati dan Anggi pulang jalan kaki berdua. Nyampe rumah gue nyesel berat, kenapa gue nggak jalan kaki aja bareng mereka? At least gue akan punya lbh bny waktu barengan dia. Krn gue nggak tau kapan lagi bisa ketemu dan ngobrol kayak gini. Kesempatan yg memang nggak dateng lagi sampe tanggal 1 Januari 2009, bertahun-tahun setelahnya.
Lalu satu-satunya kenangan gue tentang dia yang pake seragam putih abu. Pagi itu gue lihat dia di depan kompleks pas mau pergi sekolah. Nggak nyapa, bahkan mungkin dia nggak lihat gue. Lalu dia naik angkot yang beda ama gue, krn letak sekolah kita berlawanan arah. Sejak itu, gue selalu mencari2 sosoknya setiap pagi, berharap bs melihatnya, walau cuma dari jauh. Tapi itu nggak pernah terjadi.
Udah, cuma itu aja kenangan gue tentang dia. There's any romance between us, not even a nano second. Tp bisa2nya dia ngendon di hati gue segitu lama. Jangan tny alasannya, krn gue juga nggak tau. Gue juga nggak akan bisa jawab. Gue nggak pernah figured out the reason why dia selalu punya tempat di hati gue. Walaupun nggak sebesar caya yang emang udah 3 taun wara wiri dan menempati lebih dari 50% hati gue. Tapi Jati selalu punya tempat sendiri, biarpun cuma, let's say 1%, tp ada.
Kenapa ya?
Di akhir cerita, Rahmi akhirnya bisa menemukan "why Nimo" versinya sendiri. Tentang kenapa obsesinya mengkronis. Akhirnya ia menjadikan Nimo seorang yang nyata, nggak lagi jd legend dan unreachable.
Do i have to find my why?
Mungkin, tp pastinya nggak sekarang. Ini bukan timing yang tepat, definitely. Tidak disaat gue sedang bersama seseorang yang berjuang merencanakan masa depan bareng gue. Mungkin akan ada timing yg tepat, mungkin juga tidak. Besides, there's any reason yg menunjuk bahwa gue hrs mencari "why Jati" by my own judgement.
Mungkin akan ada timing yg tepat, mungkin juga tidak. Mungkin memang harus begini, entah sampai kapan, gue juga nggak tau. Mungkin akan ada jalan untuk gue mengenal dia lebih jauh, mungkin juga nggak. Dan it doesn't even matter buat gue. Gue udah terbiasa membiarkannya ada dan mengkronis di lapisan hati gue, bertahun-tahun.
Seperti yg gue blg tadi, gue nggak yakin ini adalah obsesi. Krn, nggak seperti Rahmi yang berjuang mencari Nimo, melacak keberadaanny, mencari tau tentangnya dari wkt ke waktu. Gue nggak melakukan apa-apa to reach him. Gue nggak melangkah kmn2 dalam hal ini.
Gue udah cukup sibuk dgn dunia gue, dgn org2 di dalamnya, dan nggak ada Jati disana. Sampai dunia maya mempertemukan gue lagi dengan dia.
Maybe this all is just about my first love. Sebuah kotak kado yang nggak berhasil gue buka.
Gue dan kehidupan gue sekarang, dengan masalah2 normal seputar cinta dan hidup. Gue nggak pernah terganggu dengan keberadaan nama Jatnika di hati gue. Dia memang udah ada disana sejak lama sekali.
But,
Something changed...
I'm changed...
Well, people changed time to time
Right?
Sejak "menemukan" dia lagi di dunia maya, apa yang ada dihati gue selama 15 taun ini seperti "terbangun". Dititik inilah gue merasa perlu mencari "why" gue, just to figure it out. For once, gue pengen tau alasan dibalik semua ini. Siapa sih dia? Apa keistimewaannya? Lelaki spt apa dia? Gimana kepribadiannya? Gimana kesehariannya? Seperti apa dunia dan hidup yg dijalaninya? Karena gue yakin, kegantengannya bukan alasan. It's just too cliche, dan gue rasa nggak cukup kuat menopang perasaan gue hingga mengkronis spt ini. There must be something.
Awalnya, gue merasa, obsesi gue ke dia cuma 8 taun aja, dan berhenti saat gue kelas 1 SMA. Tapi ketika gue bongkar lg file2 dihati gue, gue kaget menemukan bahwa dia masih ada disana ternyata. Berarti nyaris 15 taun! Wow..
Bukaaann...tolong jgn salah sangka dulu. Ini nggak berarti gue udah nggak into caya lagi. He's still being my hero. Penyelamat disaat gue berdarah-darah, teman baik disaat gue harus menemukan "my self", pahlawan disaat gue mengalami life crisis. He's still everything, my hubby to be. Dan bukan berarti juga, sejak saat ini gue akan ngoyo, memanjakan obsesi yang gue rasain. Buat gue hingga saat ini, Jati still the legend dan unreachable.
Tapi lalu gue sadar, yang paling gue inginkan sebenernya adalag mendekat 1 inchi aja ke hidupnya dia. Bukan hatinya ya, tolong dicatet. Just to figure out, what I wanna know. The mistery, after all these years. "Why Jati"
Gue berharap, for once, gue bisa jadi, paling nggak sahabatnya. Org yg dekat dengannya. Dengerin masalah-masalahnya, be the helping hand, ketawa bareng, apapun layaknya sahabat.
Akhirnya gue sadar, gue capek diabaikan ama dia. Walaupun memang bukan salah dia, krn dia bahkan nggak tau apa yg gue rasain. Tapi gue selalu merasa "invisible" didekatnya, berasa nggak dianggap. Hiks.. Dan gue pengen dia lebih "aware" dgn keberadaan gue.
Jika suatu saat 4JJI berkata lain, let's say gue bener2 jd "seseorang" buat dia, itu lain cerita. Tapi untuk saat ini gue nggak berharap itu akan terjadi. Kenapa? Karena belum ada jalan untuk itu, dan sekali lagi, ini bukan timing yang tepat. Belum ada jalan, atau memang nggak akan pernah ada. Entahlah.
Saat ini gue udah ditemani someone yg almost perfect. Yup, almost..b'coz nobody is perfect. Manusia-manusia sempurna cuma ada di novel. He's become the perfect guy because he was unperfect. Natural, and so human. Apa adanya.
Seperti Nimo buat Rahmi, kalo suatu saat gue dikasih kesempatan untuk lebih deket ama dia, mungkin Jati nggak akan lagi jadi legend. Selama ini dia legend, krn dia nggak pernah bener-bener ada buat gue. Tapi nggak bisa dibilang nggak ada juga, krn dia sebenernya selalu ada.
Untuk caya:
Ren, jgn marah ya baca ini. Aku cuma pengen jujur ama kamu, ama diri aku sendiri. Tenang aja, there's nothing to worried. U're not supposed to be jealous. I just wanna told about my first love, sepenggal cerita dari kepingan hidup aku.
Tenang aja ren, si cemen ini still yours kok, and still wanna be yours..(^_^)
Love,
Del_gadis
Wednesday, December 24, 2008
2009. is ready 2 face us. are we ready 2 face it?
Akhir taun tiba..
Warna warni terompet mulai terlihat di pinggiran jalan. Siap dijajakan.
Apa yang berhasil kita capai tahun ini?
Apa yang akan kita capai tahun depan?
Resolusi...oh resolusi...
Resolusi gue di akhir taun 2007
• lulus kuliah
• kerja
• novel
Sederhana. Alhamdulillah ketiganya berhasil gue capai. Gue lulus kuliah bulan agustus 2008, dan wisuda tanggal 25 oktober 2008. Gue meraih gelar Sarjana Manajemen Bisnis tepat 4 tahun sejak gue masuk Institut Manajemen TELKOM.
Sepanjang bulan juni sampai september gue kerja di laboratorium riset-nya TELKOM. Disitulah gue merasakan pengalaman kerja yang sebenernya, kerja under pressure, office hour, dsb. Sayang, kontrak gue ama TELKOM abis dibulan september n ga diperpanjang lg.
Sampai detik ini gue belom dapet kerjaan lagi. Bulan lalu gue sempet ikutan test seleksi masuk TELKOM ama MANDIRI, syg gue gagal di tahap akhir. Sempet shock dan down juga dgn kenyataan ini, tp akhirnya gue menyadari mungkin emang bukan rejeki gue, walo dgn susah payah.
Dan skarang gue STILL STRUGLING mendulang rupiah nih! Wish me luck.
Taun ini juga gue berhasil menyelesaikan novel pertama gue yang berjudul "Finding The One". Udah gue kirim ke aneka ilmu sejak 3 bulan lalu, tp blm ada follow up-nya. Akhirnya gue kirim lagi deh ke redaksinya gagas, tp blm ada follow up-nya. It doesn't matter sih buat gue, at least gue udah berhasil menunjukkan konsistensi gue sebagai penulis. Hehe..
Kalo dipikir2, tahun 2008 adalah taun penuh keberuntungan buat gue. Semua hal yang gue harapkan tercapai. Gue lulus, ngerasain kerja kantoran, novel pertama kelar. Dan itu sangat patut gue syukuri.
Beberapa hal yang mengecewakan, kayak masalah kerjaan itu, ya sudahlah ya! Memang nggak smua hal yang kita harapkan bsa tercapai kan? Betapa sempurnanya dunia jika itu memang benar. Dan gue nggak terlalu yakin dengan itu. Gue lebih percaya dengan konsep keseimbangan yin&yang,c'est la vie, things happen shit happen.
Well..thank God dengan semua yang telah gue lewati di tahun 2008.
Wish me luck taun depan.
Resolusi 2009:
• Be Vegetarian & Fruitarian
Gue akhir2 ini merasa badan gue mulai protes dengan kebiasaan makan gue yang amat nggak behave. Apa aja gue telen deh! Ga peduli lemak, kolesterol, gula, gue hajar. Nah,belakangan gue merasa ada yg ga beres dengan badan gue. Entah apa, tp gue yakin ada sesuatu. Gue takut kalo kudu ke dokter. Jadi mendingan gue mulai berubah dari sekarang. Untuk masa tua yang sehat. Hahaha
• Olahraga!!!
Gue sangat percaya bahwa bentuk tubuh yang oke bukan cuma membawa kesehatan, tp jg kebahagiaan. Bodi ini adalah asset untuk masa dpn sbg perempuan. So, gue harus olahraga untuk menjaga bentuk tubuh gue. Nih perut gue mulai membuncit perlahan, dan itu bikin gue sendiri pun jengah. Apalagi ntar laki gue ngeliatnya??? Aaarrrgghh... Minimal treadmill ato jogging lah gampangnya.
• Kerja!!!!
Gue berharap taun ini gue akan dapet kerjaan yg sreg buat gue. Secara kerjaan, lingkungan, salary, dsb. Then gue bisa bantuin bokap mengurus mslh finansial keluarga.
• Novel
Novel pertama gue "Finding The One" masih pending di dua penerbit. Semoga taun ini ada follow up dari salah satunya.
Ada 4 novel lain yang udah jadi sinopsisnya. Dan gue berharap gue bisa menyelesaikan keempatnya taun ini. Toh, sebenernya jalan cerita udah ada di kepala, tinggal gue tuang dlm bentuk narasi aja.
Judul2 novel yang gue rencanain:
~ The Last Dimsum
~ Dibalik Mascara
~ Solitude
~ Friends From Heaven
So I lay my hands and pray...
For all the next best things I'll get next year. Beri aku kelapangan hati untuk mensyukurinya.
For all the bad things that 'll come 2 me.. Give me strength 2 face it.
Cheers,
Del (^_^)
Warna warni terompet mulai terlihat di pinggiran jalan. Siap dijajakan.
Apa yang berhasil kita capai tahun ini?
Apa yang akan kita capai tahun depan?
Resolusi...oh resolusi...
Resolusi gue di akhir taun 2007
• lulus kuliah
• kerja
• novel
Sederhana. Alhamdulillah ketiganya berhasil gue capai. Gue lulus kuliah bulan agustus 2008, dan wisuda tanggal 25 oktober 2008. Gue meraih gelar Sarjana Manajemen Bisnis tepat 4 tahun sejak gue masuk Institut Manajemen TELKOM.
Sepanjang bulan juni sampai september gue kerja di laboratorium riset-nya TELKOM. Disitulah gue merasakan pengalaman kerja yang sebenernya, kerja under pressure, office hour, dsb. Sayang, kontrak gue ama TELKOM abis dibulan september n ga diperpanjang lg.
Sampai detik ini gue belom dapet kerjaan lagi. Bulan lalu gue sempet ikutan test seleksi masuk TELKOM ama MANDIRI, syg gue gagal di tahap akhir. Sempet shock dan down juga dgn kenyataan ini, tp akhirnya gue menyadari mungkin emang bukan rejeki gue, walo dgn susah payah.
Dan skarang gue STILL STRUGLING mendulang rupiah nih! Wish me luck.
Taun ini juga gue berhasil menyelesaikan novel pertama gue yang berjudul "Finding The One". Udah gue kirim ke aneka ilmu sejak 3 bulan lalu, tp blm ada follow up-nya. Akhirnya gue kirim lagi deh ke redaksinya gagas, tp blm ada follow up-nya. It doesn't matter sih buat gue, at least gue udah berhasil menunjukkan konsistensi gue sebagai penulis. Hehe..
Kalo dipikir2, tahun 2008 adalah taun penuh keberuntungan buat gue. Semua hal yang gue harapkan tercapai. Gue lulus, ngerasain kerja kantoran, novel pertama kelar. Dan itu sangat patut gue syukuri.
Beberapa hal yang mengecewakan, kayak masalah kerjaan itu, ya sudahlah ya! Memang nggak smua hal yang kita harapkan bsa tercapai kan? Betapa sempurnanya dunia jika itu memang benar. Dan gue nggak terlalu yakin dengan itu. Gue lebih percaya dengan konsep keseimbangan yin&yang,c'est la vie, things happen shit happen.
Well..thank God dengan semua yang telah gue lewati di tahun 2008.
Wish me luck taun depan.
Resolusi 2009:
• Be Vegetarian & Fruitarian
Gue akhir2 ini merasa badan gue mulai protes dengan kebiasaan makan gue yang amat nggak behave. Apa aja gue telen deh! Ga peduli lemak, kolesterol, gula, gue hajar. Nah,belakangan gue merasa ada yg ga beres dengan badan gue. Entah apa, tp gue yakin ada sesuatu. Gue takut kalo kudu ke dokter. Jadi mendingan gue mulai berubah dari sekarang. Untuk masa tua yang sehat. Hahaha
• Olahraga!!!
Gue sangat percaya bahwa bentuk tubuh yang oke bukan cuma membawa kesehatan, tp jg kebahagiaan. Bodi ini adalah asset untuk masa dpn sbg perempuan. So, gue harus olahraga untuk menjaga bentuk tubuh gue. Nih perut gue mulai membuncit perlahan, dan itu bikin gue sendiri pun jengah. Apalagi ntar laki gue ngeliatnya??? Aaarrrgghh... Minimal treadmill ato jogging lah gampangnya.
• Kerja!!!!
Gue berharap taun ini gue akan dapet kerjaan yg sreg buat gue. Secara kerjaan, lingkungan, salary, dsb. Then gue bisa bantuin bokap mengurus mslh finansial keluarga.
• Novel
Novel pertama gue "Finding The One" masih pending di dua penerbit. Semoga taun ini ada follow up dari salah satunya.
Ada 4 novel lain yang udah jadi sinopsisnya. Dan gue berharap gue bisa menyelesaikan keempatnya taun ini. Toh, sebenernya jalan cerita udah ada di kepala, tinggal gue tuang dlm bentuk narasi aja.
Judul2 novel yang gue rencanain:
~ The Last Dimsum
~ Dibalik Mascara
~ Solitude
~ Friends From Heaven
So I lay my hands and pray...
For all the next best things I'll get next year. Beri aku kelapangan hati untuk mensyukurinya.
For all the bad things that 'll come 2 me.. Give me strength 2 face it.
Cheers,
Del (^_^)
Tuesday, September 16, 2008
50-70195
Yaiiiyy....it's totally unbelievable.
GUE LULUS!!!
Lho? Bukannya emang udah ya? Bukaaannn..bukan yang lulus skripsi itu!! (*sombong mode on* xixixi...)
Tapi, lulus Campus Recruitment-nya PT. TELKOM ituh! Yahuuuuwww....
entah kenapa, dari beberapa belas orang angkatan gue yang ikutan, CUMA GUE SENDIRI yang lulus. Duh...maaf ya teman-teman. Jadi nggak enak nih, secara kita berjuang bersama. Maaf yah!
well, baru tahap satu sih, ntar tahap II nya tanggal 14-15 Oktober 2008. Doakan aku lagi yah reader!
Duuuhhh...deg degan gini gue! bebenr-bener nggak percaya, cos gue merasa saingan-saingan terdekat gue jauuuuhhh lebih qualified di atas gue! kok bisa yah? entahlah.. Yang pasti ini anugerah besar untuk gue. Hei..berkah bulan Ramadhan kah? Alhamdulillah..
Terimakasihi untuk doa dan dukungan semua yang dengan tulus memberikannya untuk gue! Sekarang, gue mohon doa lagi untuk perjuangan selanjutnya!
Cheers,
(^^,)
Friday, September 5, 2008
Good News = Penyemangat
Holaaa...d' first post on this ramadhan. Ada beberapa news nih dr gue. Lets see them..
- Gue lagi giat belajar jadi forex trader & web advertiser. Mencoba peluang-peluang untuk bikin gendut rekening. Pokoknya apapun yang berpotensi jadi rupiah, asalkan halal, gw coba! hahaha...
- Gue lagi tergila-gila plurking... It's so fun! Coba deh.. sebelumnya main-main dulu ke www.plurk.com/user/dellicious baru sign up!
- Beruang kutub udah punya gandengan baru lagi! ck..ck.. padahal awalnya dia iseng doang! emang deh tuh anak dr dulu, iseng dikit aja cewe2 pada nyantol! huh.. Mudah2an sekarang lancar ya bang! Secara kan satu kota, nggak perlu ke Medan lagi. Mohammad Toha doang mah cetek bukan? Hehe..
- Minggu lalu gue ikutan test seleksi karyawan TELKOM. Pertengahan september ini pengumumannya. Kalau lolos, abis lebaran gue lanjut ke sesi wawancara umum, wawancara bidang, & test kesehatan. Doain gue guys!! Nggak sabar nunggu pengumumannya.
- This is the Good News, Gue udah dapet review awal novel pertama dr Ollie. Ada tiga hal yang Ollie bahas dr novel pertama gue:
HORRAAAYYYY!!!!!! Jadi makin semangat untuk perbaiki novel ini dan nyelesain novel berikutnya. Thanks Ollie yang udah mau nyisain sedikit waktu untuk baca novel gue diantara seabreg kegiatannya...(^_^)
- Ide cerita oke. 'dekat' dengan pembaca. Dan para pembaca awal feel related with the story.
- Gaya cerita Oke. Cuma perlu diperbaiki link antar bab, supaya bikin pembaca penasaran & nggak bisa berenti baca dari bab ke bab.
- Petualangan si tokoh oke. Ollie bilang perjalanan Viana untuk menemukan 'the one' nya seru.
Segitu dulu ah post kali ini. Plurking lagiiiii.............Hehe
Monday, September 1, 2008
Tentang Mimpi yang Lain
Tadi malem kumpul2 lagi ama Chay2 & Didi @ Didi's Home. Ngobrol-ngobrol ngalor ngidul, mencoba mengejar ketertinggalan cerita akibat kesibukan masing-masing. Tentang Chay2 & luvlife-nya, Tentang Didi & skripsinya, Tentang gue, dan mimpi2 gue. Tiba-tiba nggak tau gimana awalnya, Didi bilang dia suka banget ama film-nya J-lo, yang Wedding Planner.
God, itu ternyata mengingatkan gue, betapa gue juga sangat suka film itu. Duluuuuu sekali gue nonton film itu, dan sejak itu gue bermimpi jadi seperti dia. Punya sebuah wedding organizer sukses yang dipercaya. Gua ngiler liat gayanya J-lo saat in charge di sebuah acara wedding, gue iri melihat betapa organize-nya dia. I like her style, n i wanna be like that. She is my role model in my dream about wedding organizer. J-Lo di Film itu ya, catet.
Hmm...Baru-baru ini gue berhasil menapaki langkah pertama untuk mencapai mimpi gue jadi penulis. Langkah pertama, Langkah yang paling sulit. Tapi gue berhasil. Kapan ya gue berani ngambil langkah pertama lagi untuk mencapai mimpi gue yang ini?
Oh ya..sekarang gue lagi belajar tentang forex trading. temen gue yang ini sukses membuat gue tertarik untuk nyoba. Sekarang masih latihan. simulasi-simulasi. masih amatir.
hmmm...Kalo dipikir-pikir, banyak banget ya mimpi gue? Sekarang semua terserah gue sendiri. Kapan gue mau maju dan mengambil langkah pertama.
Ibn Batutta bilang, all you have to do is take the first step.
So guys? Langkah pertama apa yang lo ambil untuk mimpi lo? Gimme a cup of comment ya, to share your dreams..(^_^)
Thursday, August 21, 2008
My First Novel
Alhamdulillah
Akhirnya
Novel Pertama gue
Selesai sudah...
YIPPPPIIEEEEE...............
Barusan aja udah gue attach ke gmail-nya Ollie. Semoga segera dibaca, lalu dikritik. Setelah itu masuk tahap personal editing, lalu kirim ke penerbit. Rencananya sih mau dikirim ke Gagas. Semoga di approve oleh Gagas, semoga Gagas mau menerbitkan. Amin. Ini mimpi besar gue yang lain. Doakan ya semua..Amiiiiinn.
Rasanya penulisan novel pertama ini banyaaaaak banget hambatannya. Pertama adalah waktu. Pertama ide terbit, dan semangat nulis menggebu, gue udah MULAI kerja, dan MASIH nyusun skripsi. Sehingga waktu nulis harus rela dibagi-bagi, sehingga banyak ide segar yang belum sempat tertuang akhirnya harus buyar, dan untuk menangkapnya lagi rasanya seperti mempertahankan bulir-bulir air di telapak tangan (halah..)
Belum lagi laptop nan uzur yang biarpun setia tetep aja sering ngadat, mikirnya lelet bikin pengen marah. Belum lagi kendala virus-virus sialan! Kemaren dulu sempet upset dan stress gara-gara kehilangan data gara-gara virus entah apa. Dalam file novel gue banyak paragraf-paragraf yang hilang dan berganti dengan simbol-simbol, hingga terpaksa harus ditulis ulang. Ini membuat gue sedikit nggak puas. Karena rasanya banyak yang kurang. Kalau dibandingkan dengan draft pertama banget, yang sekarang udah banyak sekali berubah, ada tambahan yang nyelip di sana sini, ada yang dibuang, ada nama-nama yang diganti. Masiiiihhh aja nggak puas. Nggak tau apa yang kurang. Tapi udah baca bolak balik kayaknya udah semua deh! Arrrgghh... Ya sudahlah, sementara ini cukup sekian dulu deh! Tunggu kritik dari Ollie, baru digarap lagi. Ada yang mau jadi pembaca pertama??? Atau mau jadi kritisi? Kirim email personal aja ya ke delenagadis.m@gmail.com
Now, time to write the second one. Idenya udah lama menggelepar-gelepar di kepala gue! Hehe... Btw, udah jam limaaaaa!!! Walaaaaahhh...gawat..gawat..!! Seharian ini gue nggak ngapa-ngapain!!! Kacau nih! Hmm....Dari tadi pagi gue ngapain ya? Hmm... Blogging, Nulis novel, Plurking, Friendster, Chatting... Maafkaaaan wahai para bos!!! Hehe...
Pulang aaaahhh...(^_^)
Wednesday, July 30, 2008
The Pride
Sebuah kebanggan. Mungkin artinya nggak seberapa bagi sebagian orang. Tapi buat gw, ini sebuah kebanggaan.
Melihat kebelakang, saat bapa banting tulang membiayai kuliah gw yg amit-amit mahalnya
Sekarang gw senang, telah sedikit meringankan bebannya, semoga secepatnya bisa membantu menopang keluarga. ;D Saat gw miris melihat banyak hal yang ingin gw miliki, tapi nggak punya duit sendiri, dan nggak tega kalo harus minta lagi. Alhamdulillah, semoga mulai sekarang udah bisa beli sendiri. ;D
Senin, 28 Juli 2008, jam sepuluh lebih lima belas pagi, perut gw mules nggak keruan, tangan berkeringat dingin, jantung dag dig dug kayak mau lepas, mulut komat kamit baca doa... Lima belas menit kemudian, tepat jam 10.30, gw masuk ke ruangan. Rasanya udah kayak mau dieksekusi aja, takut luar biasa. Tiga menit pertama, lancar. Alhamdulillah. Selanjutnya? Every single thing go with the flow, and i'm soooo relax. 72 Menit kemudian, gw udah ada di Food Corner, cengar cengir, haha-hihi, cipika cipiki.
"Selamat ya sayang!Kamu hebat!!" Kata 'caya, "Tapi aku sedih, abis kamu lulus duluan!" (Lho??) Haha...tenang aja hon, i'm still here kok! hehe..
"Selamat ya Del!" kata temen-temen. Saat itu ada Abo, Homo, Asep, HAvid, Gilang.
Gw nelepon bokap, memberi kabar gembira, mengucap terima kasih atas segala doa.
"Alhamdulillah" katanya dengan suara sumringah.
Nggak lama kemudian, ada SMS dari nyokap: Teh, selamat ya! mamah bangga punya anak sarjana
Gw tersenyum membacanya. Dan entah kenapa sambil berkaca-kaca. Gw senang akhirnya, setelah banyak mengecewakan, bisa juga membuat mereka bangga.
Sore-sore, adik2 ngajak "tos"! Dan mengucapkan selamat, nggak lupa embel-embel "traktiran ya teh!!" Dalam hati gw berkata, kalian mungkin nggak tahu, tapi tanpa harapan-harapan kalian, gw mungkin nggak akan pernah terpacu untuk terus maju.
Pagi ini, orang-orang kantor juga mengucap selamat. Bu Ratih, Pak Rudi, Mba' Leni, Mba' Dian, Nana, Inta, Ade, Fikri.. Makasih ya! 'Ndut ama Gita jg kirim comment d friendster. Hehe... makasih.
Oh ya, hari ini bokap gw ultah. Pagi2 banget, gw ngucapin selamat. Lalu dia meluk gw sambil berkata, "Makasih ya teh, kadonya"
"Kado apa?" gw nggak merasa ngasih kado apa-apa
"Teteh jadi sarjana, itu kado terbaik untuk bapa!"
Duh...entahlah, mungkin buat sebagian orang ini biasa aja. Tapi ini sangat berarti buat gw. Betapa menyenangkannya melihat banyak orang yang bangga dan menaruh harapan besar di pundak gw. Ini yang memacu gw untuk terus menggapai impian.
Kebanggaan ini, gw persembahkan untuk:
Alm. H. Sjamsuyar Adnan: Panutan, dan Atuk tersayang. Tahukah Atuk Adis udah lulus? Bisakah Atuk lihat dari sana? Betapa aku ingin membanggakanmu.
Aki Endang Rusma: Yang tak pernah lupa bertanya, "Kumaha sakola teh?". Semoga aki sehat terus, dan bisa menyaksikan mimpi-mimpi Adis yang lain
Mamah & Bapa: *speechless* terima kasih tak terhingga, hingga sulit diucapkan, untuk segalanya, semuanya, semuanya.
Allah SWT: Terima kasih, karena telah mengizinkanku memberikan kebanggaan bagi orang-orang yang menaruh harapan pdaku.
Now, time to catch another dream.
Sedikit lagi
Sudah di depan mata
Ayo del...
SMANGAT!!!
;D
Subscribe to:
Posts (Atom)