Semalem smsan lagi ama beruang kutub. Seperti biasa, sebagian besar berisi keluh kesah tentang luvlife-nya. Tentang qq-nya yang jauh itu, tentang rapuhnya hubungan mereka.
Dari curhat berminggu-minggu, gue bisa menyimpulkan bahwa semua terjadi karena jarak. Inside, mereka betul-betul punya perasaan mendalam (in my opinion...), hanya belum mampu menjembatani jarak Bandung-Medan, hingga muncul pertengkaran-pertengkaran sepele, yang sebenarnya cuma bentuk lain dari "aku kangeeeeee tauuuuuu!!!!", yang berakhir dengan "aku mau kita udahan ajah!" dari pihak cewe. Meskipun besok paginya, beruang kutub nerima sms ato telepon lagi yang berisi, "bangun bang, nanti telat ngantor!" dan sebagainya. Bentuk-bentuk perhatian seperti itu. See, sebenarnya mereka saling sayang kok, dan sama-sama mencoba untuk bertahan.
Beruang kutub bilang dia muak dengan semua kecurigaan. Gue rasa dia muak juga mengatasi kangennya sendiri, cemburunya sendiri melihat qqnya jalan dengan seseorang disana, sementara disini dia bertahan untuk nggak main-main atau sekedar kenalan.
Sikap qq,sebagai perempuan, menurut gue adalah hal yang sangat normal. Over protect, curigation, cemburu buta (iyalah buta, kan jauh jadi nggak keliatan, nggak jelas). Semua itu adalah hal-hal yang berada dibelakang ketidakpercayaan. Masalahnya, kepercayaan adalah kunci utama sebuah hubungan jarak jauh (i my opinion..;p). Coba aja, dua orang menjalani sebuah hubungan special dimana keduanya berada di tempat berbeda yang nggak bisa dijangkau dalam 1 jam perjalanan atau lebih pake motor, atau pake angkot, kudu pake pesawat. Duh..mahal di ongkos ya? Hubungan mereka cuma bisa dijembatani dengan teknologi komunikasi. Telepon, sms, atau video call. Tapi, apakah sebuah hubungan bisa berjalan lancar dengan itu SAJA? Di umur segini, gue rasa udah normal ya, kalo seorang anak manusia menjalin hubungan bukan untuk sekedar hip-hip-huray lagi, sekedar having fun, tapi paling tidak memiliki harapan untuk sampai di jenjang pernikahan. Nah, sekali lagi, apakah tahap penjajakan ini akan bisa dilewati dengan jarak yang terbentang begitu jauh?
In my opinion, Bisa. Jawabannya bisa. Kuncinya? Percaya. Yup, sesederhana itu. Percaya bahwa dia nggak akan main-main disana, percaya bahwa dia nggak akan mengkhianati kita diam-diam, percaya bahwa dia juga berniat serius dengan kita, percaya bahwa dia memang bisa dipercaya, percaya bahwa someday, dia akan datang dan membawa kita pergi bersamanya, percaya bahwa dia juga kangen dan sayang kita, percaya.
Sayangnya, menurut gue, pacarnya beruang kutub ini adalah tipe yang sama dengan gue. Tipe perempuan yang nggak bisa jauh dari pacarnya. Kenapa? Karena kita nggak mudah percaya, dan tipe ini sangat mungkin nggak mudah dipercaya juga lho! (pengalaman pribadi! Hahaha...)
Bingung? Oke...gini, gue adalah tipe perempuan yang cemburuan, sangat mudah curiga, nggak tahan kangen, bla..bla..bla. Intinya, nggak bisa jauh. That's why gue sangat menghindari hubungan jarak jauh. Karena itu hanya akan membuat tipe-tipe ini menderita. Nggak tahan. Perempuan tipe lain, mungkin menikmati hubungan jarak jauh, karena dengan begitu ia bisa bebas memanfaatkan waktu 24jam-nya tanpa harus direcoki oleh si pacar, cukup tlp, sms, atau messenger. Tapi tipe kayak gue ini nggak bisa gitu, kita pengennya selalu bisa memantau si pacar 24 jam, dimana, lagi apa, sama siapa, pulang jam berapa, abis itu mau kemana, dll. Ribet.
Itulah gue, dan gue merasa pacarnya beruang kutub juga gitu kali ya?
Ujung-ujungnya,tipe ini sangat rentan selingkuh. Ya, selingkuh. Sangat bertolak belakang dengan situasi saat si pacar ada di dekat kita, wuih..setianya ampe mampus dah! Sangat tahan godaan. Tapi kalo jauh? Diajak nonton ama temen cowok, mau. Diajak makan keluar, mau. Diajak jalan, mau. Dengan alasan? Yah, daripada boring deh sendiri..Hiks. Awalnya, tipe ini memang terbuka. Jujur ama pacarnya, mau kemana, ama siapa, ampe jam berapa. Kecuali dia tau pacarnya adalah tipe psikopat yang selalu negative thinking, dan nggak bisa nerima alasan apapun. Lama kelamaan, yang nggak bisa dia hindari adalah perasaannya sendiri, yang tumbuh karena kebersamaan. Lalu dia mulai mencari-cari alasan untuk putus dengan pacar jauhnya, supaya bisa lebih dekat dengan gebetan, karena disini ia merasa lebih nyaman, lebih dekat. Dan bisa ditebak, merintihlah si pacar jauh yang mati-matian menjaga kesetiaan.
Gue nggak tau apa sebenarnya terjadi pada beruang kutub dan qqnya. Apakah kejadian diatas memang menimpa mereka? Gue nggak tau. Dan rasanya nggak perlu tau juga. Yang pasti, mereka, terutama pacarnya beruang kutub, nggak percaya sama sekali ama beruang kutub-nya. Adaaaa aja curiganya. Inilah, itulah, bla..bla..bla.. Dan beruang kutub-pun muak dengan smua itu. Udah capek-capek setia, eeeh tetep aja di curigain. Dia bilang, ini juga mungkin gara-gara 'tragedi sms' yang pernah terjadi beberapa waktu lalu. But, itu kan bukan salah beruang kutub? Emang si mantan aja yang pshyco??? Cuma sejak itu qqnya semakin nggak percaya, dan menurut gue, ini yang membuat hubungan mereka semakin rapuh.
Be patient polar bear, i'm sure there must be the best way in ur luvlife. Pasti nggak akan selalu gini kok! Pasti abg bakalan nemuin someone "klik" someday. Entah di langit sebelah mana, entah di bumi sebelah mana, dia pasti ada. Keep asking, "Calon bini gua lagi apa yaaaa??" Heuheuehuehe....
Cheers,
del...(^_^)