Thursday, August 21, 2008

Tentang Jarak

Semalem smsan lagi ama beruang kutub. Seperti biasa, sebagian besar berisi keluh kesah tentang luvlife-nya. Tentang qq-nya yang jauh itu, tentang rapuhnya hubungan mereka.

Dari curhat berminggu-minggu, gue bisa menyimpulkan bahwa semua terjadi karena jarak. Inside, mereka betul-betul punya perasaan mendalam (in my opinion...), hanya belum mampu menjembatani jarak Bandung-Medan, hingga muncul pertengkaran-pertengkaran sepele, yang sebenarnya cuma bentuk lain dari "aku kangeeeeee tauuuuuu!!!!", yang berakhir dengan "aku mau kita udahan ajah!" dari pihak cewe. Meskipun besok paginya, beruang kutub nerima sms ato telepon lagi yang berisi, "bangun bang, nanti telat ngantor!" dan sebagainya. Bentuk-bentuk perhatian seperti itu. See, sebenarnya mereka saling sayang kok, dan sama-sama mencoba untuk bertahan.


Beruang kutub bilang dia muak dengan semua kecurigaan. Gue rasa dia muak juga mengatasi kangennya sendiri, cemburunya sendiri melihat qqnya jalan dengan seseorang disana, sementara disini dia bertahan untuk nggak main-main atau sekedar kenalan.
Sikap qq,sebagai perempuan, menurut gue adalah hal yang sangat normal. Over protect, curigation, cemburu buta (iyalah buta, kan jauh jadi nggak keliatan, nggak jelas). Semua itu adalah hal-hal yang berada dibelakang ketidakpercayaan. Masalahnya, kepercayaan adalah kunci utama sebuah hubungan jarak jauh (i my opinion..;p). Coba aja, dua orang menjalani sebuah hubungan special dimana keduanya berada di tempat berbeda yang nggak bisa dijangkau dalam 1 jam perjalanan atau lebih pake motor, atau pake angkot, kudu pake pesawat. Duh..mahal di ongkos ya? Hubungan mereka cuma bisa dijembatani dengan teknologi komunikasi. Telepon, sms, atau video call. Tapi, apakah sebuah hubungan bisa berjalan lancar dengan itu SAJA? Di umur segini, gue rasa udah normal ya, kalo seorang anak manusia menjalin hubungan bukan untuk sekedar hip-hip-huray lagi, sekedar having fun, tapi paling tidak memiliki harapan untuk sampai di jenjang pernikahan. Nah, sekali lagi, apakah tahap penjajakan ini akan bisa dilewati dengan jarak yang terbentang begitu jauh?

In my opinion, Bisa. Jawabannya bisa. Kuncinya? Percaya. Yup, sesederhana itu. Percaya bahwa dia nggak akan main-main disana, percaya bahwa dia nggak akan mengkhianati kita diam-diam, percaya bahwa dia juga berniat serius dengan kita, percaya bahwa dia memang bisa dipercaya, percaya bahwa someday, dia akan datang dan membawa kita pergi bersamanya, percaya bahwa dia juga kangen dan sayang kita, percaya.
Sayangnya, menurut gue, pacarnya beruang kutub ini adalah tipe yang sama dengan gue. Tipe perempuan yang nggak bisa jauh dari pacarnya. Kenapa? Karena kita nggak mudah percaya, dan tipe ini sangat mungkin nggak mudah dipercaya juga lho! (pengalaman pribadi! Hahaha...)

Bingung? Oke...gini, gue adalah tipe perempuan yang cemburuan, sangat mudah curiga, nggak tahan kangen, bla..bla..bla. Intinya, nggak bisa jauh. That's why gue sangat menghindari hubungan jarak jauh. Karena itu hanya akan membuat tipe-tipe ini menderita. Nggak tahan. Perempuan tipe lain, mungkin menikmati hubungan jarak jauh, karena dengan begitu ia bisa bebas memanfaatkan waktu 24jam-nya tanpa harus direcoki oleh si pacar, cukup tlp, sms, atau messenger. Tapi tipe kayak gue ini nggak bisa gitu, kita pengennya selalu bisa memantau si pacar 24 jam, dimana, lagi apa, sama siapa, pulang jam berapa, abis itu mau kemana, dll. Ribet.

Itulah gue, dan gue merasa pacarnya beruang kutub juga gitu kali ya?

Ujung-ujungnya,tipe ini sangat rentan selingkuh. Ya, selingkuh. Sangat bertolak belakang dengan situasi saat si pacar ada di dekat kita, wuih..setianya ampe mampus dah! Sangat tahan godaan. Tapi kalo jauh? Diajak nonton ama temen cowok, mau. Diajak makan keluar, mau. Diajak jalan, mau. Dengan alasan? Yah, daripada boring deh sendiri..Hiks. Awalnya, tipe ini memang terbuka. Jujur ama pacarnya, mau kemana, ama siapa, ampe jam berapa. Kecuali dia tau pacarnya adalah tipe psikopat yang selalu negative thinking, dan nggak bisa nerima alasan apapun. Lama kelamaan, yang nggak bisa dia hindari adalah perasaannya sendiri, yang tumbuh karena kebersamaan. Lalu dia mulai mencari-cari alasan untuk putus dengan pacar jauhnya, supaya bisa lebih dekat dengan gebetan, karena disini ia merasa lebih nyaman, lebih dekat. Dan bisa ditebak, merintihlah si pacar jauh yang mati-matian menjaga kesetiaan.

Gue nggak tau apa sebenarnya terjadi pada beruang kutub dan qqnya. Apakah kejadian diatas memang menimpa mereka? Gue nggak tau. Dan rasanya nggak perlu tau juga. Yang pasti, mereka, terutama pacarnya beruang kutub, nggak percaya sama sekali ama beruang kutub-nya. Adaaaa aja curiganya. Inilah, itulah, bla..bla..bla.. Dan beruang kutub-pun muak dengan smua itu. Udah capek-capek setia, eeeh tetep aja di curigain. Dia bilang, ini juga mungkin gara-gara 'tragedi sms' yang pernah terjadi beberapa waktu lalu. But, itu kan bukan salah beruang kutub? Emang si mantan aja yang pshyco??? Cuma sejak itu qqnya semakin nggak percaya, dan menurut gue, ini yang membuat hubungan mereka semakin rapuh.

Be patient polar bear, i'm sure there must be the best way in ur luvlife. Pasti nggak akan selalu gini kok! Pasti abg bakalan nemuin someone "klik" someday. Entah di langit sebelah mana, entah di bumi sebelah mana, dia pasti ada. Keep asking, "Calon bini gua lagi apa yaaaa??" Heuheuehuehe....


Cheers,
del...(^_^)

My First Novel

Alhamdulillah


Akhirnya


Novel Pertama gue


Selesai sudah...

YIPPPPIIEEEEE...............


Barusan aja udah gue attach ke gmail-nya Ollie. Semoga segera dibaca, lalu dikritik. Setelah itu masuk tahap personal editing, lalu kirim ke penerbit. Rencananya sih mau dikirim ke Gagas. Semoga di approve oleh Gagas, semoga Gagas mau menerbitkan. Amin. Ini mimpi besar gue yang lain. Doakan ya semua..Amiiiiinn.


Rasanya penulisan novel pertama ini banyaaaaak banget hambatannya. Pertama adalah waktu. Pertama ide terbit, dan semangat nulis menggebu, gue udah MULAI kerja, dan MASIH nyusun skripsi. Sehingga waktu nulis harus rela dibagi-bagi, sehingga banyak ide segar yang belum sempat tertuang akhirnya harus buyar, dan untuk menangkapnya lagi rasanya seperti mempertahankan bulir-bulir air di telapak tangan (halah..)

Belum lagi laptop nan uzur yang biarpun setia tetep aja sering ngadat, mikirnya lelet bikin pengen marah. Belum lagi kendala virus-virus sialan! Kemaren dulu sempet upset dan stress gara-gara kehilangan data gara-gara virus entah apa. Dalam file novel gue banyak paragraf-paragraf yang hilang dan berganti dengan simbol-simbol, hingga terpaksa harus ditulis ulang. Ini membuat gue sedikit nggak puas. Karena rasanya banyak yang kurang. Kalau dibandingkan dengan draft pertama banget, yang sekarang udah banyak sekali berubah, ada tambahan yang nyelip di sana sini, ada yang dibuang, ada nama-nama yang diganti. Masiiiihhh aja nggak puas. Nggak tau apa yang kurang. Tapi udah baca bolak balik kayaknya udah semua deh! Arrrgghh... Ya sudahlah, sementara ini cukup sekian dulu deh! Tunggu kritik dari Ollie, baru digarap lagi. Ada yang mau jadi pembaca pertama??? Atau mau jadi kritisi? Kirim email personal aja ya ke delenagadis.m@gmail.com


Now, time to write the second one. Idenya udah lama menggelepar-gelepar di kepala gue! Hehe... Btw, udah jam limaaaaa!!! Walaaaaahhh...gawat..gawat..!! Seharian ini gue nggak ngapa-ngapain!!! Kacau nih! Hmm....Dari tadi pagi gue ngapain ya? Hmm... Blogging, Nulis novel, Plurking, Friendster, Chatting... Maafkaaaan wahai para bos!!! Hehe...
Pulang aaaahhh...(^_^)


Wednesday, August 20, 2008

Plurking...

Hari ini blogwalking lagi ke www.salsabeela.com, lalu tertarik melihat kolom plurking di sitenya Ollie itu. Hmmm...penasaran, coba aaah! Eh, lucu juga. Sign Up ah..
waaahh..seruuuu!!! Tapi masih agak bingung, harus blajar dulu! Hehe..
Main-main kesana yaaa...di http://www.plurk.com/dellicious
c u around (^_^)

Tuesday, August 19, 2008

Hari Kemerdekaan & JazzFest 2008

17 Agustus, dua tahun lalu, gue memutuskan untuk berubah. Dua tahun lalu, gue mulai belajar untuk "menutup diri" demi memenuhi nazar gue. Alhamdulillah, dua tahun sudah berjalan, dan tidak ada hambatan yang terlalu berarti. Gue merasa lebih nyaman dengan diri gue saat ini. Hari ini dua tahun lalu, i found my ownself. Hari ini dua tahun lalu, gue menemukan satu kepingan puzzle diri yang sempat hilang.
Sayang, gue merasa belum sepenuhnya "berubah", masih ada sifat dan sikap dulu yang terbawa hingga kini, agak sulit membuangnya. 17 Agustus tahun depan, semoga gue lebih baik lagi, semoga lebih banyak lagi kepingan puzzle diri yang bisa gue temukan.
Happy Independence Day Indonesia, Happy Independence Day for Me...(^_^)

17 Agustus 2008, di Sabuga Bandung diselenggarakan Jazzfest For Freedom 2008. Acara ini diselenggarakan oleh Jendela Ide Sabuga, untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Gue datang kesana sama beruang kutub. Gimana ceritanya gue bisa datang?

Semua berawal dari pertemuan gue dengan temen SD, hari jumat, tanggal 15 Agustus 2008, di friendster. For God Sake, kita selama ini tetanggaan gituuuu....tapi nggak pernah ketemu, dan akhirnya dipertemukan oleh jaring laba-laba ajaib ini. Hehe...
Kita ngobrol ngalor ngidul di Y!M, hingga sampailah akhirnya pada music favorite, kahitna, the corrs, dan Jazz. Dia bilang, punya tiket gratis untuk festival jazz di Sabuga. Nggak pikir panjang, gue langsung sms beruang kutub, secara dia maniak jazz. Beruang kutub oke, gue confirm "oke" juga ke anggi, temen SD gue itu.
Then, hari minggu 17 agustus 2008, saat orang-orang pada sibuk lomba ini itu, gue asik2 nonton festival di Sabuga. Hehe...

BAsicly, Jazzfest For Freedom 2008 terdiri dari 3 part. Yang pertama, JAZZFEST FOR FREEDOM PART I, adalah rangkaian festival music jazz yang menampilkan peserta usia SMA, bahkan band pembukanya masih SMP. Sayang, gue telat datang, dan nggak sempet nonton band pembuka ini. Part I selesai jam 2 siang, dan dimulai jam 10 pagi (gue & beruang kutub baru dateng jam 12an). Gue dan beruang kutub sangat menikmati part I ini, krn performer rata-rata menampilkan jenis modern jazz atau pop jazz, yang masih "ramah" dikuping gue.
Jam 3, perut udah krucuk-krucuk, gue & beruang kutub meluncur ke Pizza Hut Dago, thx 2 beruang kutub untuk traktirannya! Heuheuheu... Abis makan, kita balik ke venue, yang udah rame ama penonton. Lucunya, "jenis" penonton yang sekarang beda banget ama penonton yang sebelumnya memenui venue. Di Jazzfest Part I, venue dipadati oleh anak-anak SMA yang jadi supporter temennya yg jadi peserta festival. Sekarang, banyak banget ibu-ibu dan bapak-bapak yang datang sama anaknya yang masih kecil-kecil, ada juga kali tante, om, nenek, kakek yang dateng. Gue sempet bingung, acaranya apaan nih? Ternyata, sesi kedua yang dimulai jam 4 dan bertajuk MODJEMBE STOMPS THE GROUND ini adalah konser music yang dipersembahkan oleh 150 anak asuhan Jendela Ide Sabuga. Acaranya sendiri banyak banget jenisnya, dari rampak kendang, pencak silat, jaipong, skater, capoiera, modern dance, dll. Yang unik adalah, semua dipentaskan oleh anak-anak. Cool... 

Gue cukup menikmati acara kini, karena pada dasarnya gue seneng ama anak kecil, kecuali anak itu rewel, dan merengek-rengek ngeselin. Sayang, beruang kutub kekenyangan makan, dan dibuai oleh suasana venue yang adem, dia ngantuk deh! Payah!!!...
Sesi ketiga dimulai jam 8 malam, molor 1 jam dari jadwal acara. Menurut MC, ini adalah puncak acara. Gue dan beruang kutub sangat menunggu sesi ini, karena disini bintang-bintang tamu yang tampil datang dari luar kota Bandung, bukan lagi peserta festival.

Sayang, gue kurang menikmati sesi ini, karena sejujurnya gue nggak ngerti ama musiknya. Kebanyakan performer menampilkan jenis jazz kontemporer yang nggak "ramah" di kuping gue. SUmpah, bingung dengernya, gue nggak ngerti. Bertahan ampe jam 11 malem, gue dan beruang kutub memutuskan untuk pulang. Sesi puncak ini agak kurang berkesan. Gue memang penggemar Jazz, tapi kayaknya belum sedalam itu deh, makanya gue nggak ngerti. Gue prefer jazz modern aja, lebih gampang dimengerti! Hehe...
Banyak hal menarik yang gue temuin di JazzFest For Freedom ini:

  1. Jendela Ide Sabuga dikelola oleh tiga orang, Andar Manik, Marintan Sirait, ama Tisna Sanjaya. Ternyata, tiga orang ini adalah temen-temen bokap gue semasa kuliahnya dulu di Seni Rupa ITB. Dia langsung nyesel nggak ikut datang, kangen katanya pengen reunian. hihi..
  2. Waktu Modjembe Stomps The Ground, ada performer bernama "bintang" yang tampangnya familiar banget. Kening gue berkerut-kerut nginget2 wajah & namanya. memori tentang sosok ini terselip entah dilaci otak sebelah mana. BArulah saat dia tampil di Jazzfest Part II bersama band-nya Karinding Collaborative Project, gue ngeh. Dia SEPUPU gue! How come???? Gue bisa mlupakan sepupu sendiri? Oke..Keluarga besar bokap gue, ternyata sangaaaaaatttt besar. Baru gue sadari setelah tetua keluarga berinisiatif mengadakan reuni keluarga besar. Disana, terpampang besar-besar silsilah keluarga dari buyut sampai cicit. Banyak nama-nama yang nggak gue kenal, wajah-wajah yang baru ketemu. Lucu ya? padahal kita semua berstatus sepupu, nenek, uwa, om, tapi baru ketemu setelah gue berumur 22 tahun. Acara ini bertujuan untuk menggalang silaturahmi. Nah, disinilah gue ketemu si Bintang ini. Karena baru kenal, kta juga nggak banyak ngobrol, cuma saling senyum-senyum, ngobrol basa-basi. Hehe. Makanya, gue merasa wajar kalo si bintang nggak inget ama gue. Lha? gue aja lupa-lupa inget???

Hari ini gue pulang jam setengah 12 malem, dan dengan tololnya lupa bawa jaket. Gue pulang menggigil di belakang beruang kutub. untuk abang gue ini badannya gede nan tebel, jadi bisa melindungi gue dari terpaan angin! (tsah....)
Dan Long weekend gue pun berakhir dengan penuh sukacita. Hehe.. Thx 2 anggi, my old friend, thx 2 beruang kutub..

Next Destination : Kampoeng Jazz 2008

Saturday, August 16, 2008

Hujan...

Dikantor, gue selalu duduk membelakangi jendela. Sebuah jendela besar, yang memungkinkan gue untuk memandangi kompleks perumahan elit dibelakang kantor ini.
Hari ini, seperti biasa, gue sibuk ketak ketik, klak klik sana sini. Pegel, gue meregangkan badan, memutar kursi hingga menghadap ke jendela besar itu.

Gue suka pemandangan dari lantai 4 ini. Padahal rasa-rasanya nggak ada yang istimewa, tapi penat dan jenuh gue lumayan terobati dengan pemandangan "biasa" itu. Pemandangan yang kalau ditransfer kedalam kanvas, setengah bagiannya merupakan langit putih bersih, dan setengahnya lagi lukisan peradaban manusia, rumah-rumah dengan segala model rupa. Gue suka memandang langit dari sini. Rasanya menenangkan.

Tapi tidak ada rasa menenangkan itu kali ini. Langit mendung. Campuran antara langit sore menjelang malam, dan mendung. Dan ada rintik hujan. Hhhh....Hujan. Gue nggak suka hujan. Entah kenapa. Entah sejak kapan, tapi gue nggak pernah suka hujan. Hujan membuat gue murung, membuat hati gue jadi sendu, dan teringat hal-hal buruk yang gue alami. Tentang kisah-kisah sedih, tentang caya yang belum pulang, tentang adik gue yang mungkin saat ini juga lagi kehujanan, nunggu gue jemput, tentang proyek tulisan yang belum juga kelar, tentang pekerjaan, semua.

Tapi kalau gue sedih, gue akan suka hujan. Rintik hujan membantu gue untuk mengungkapkan sedih, tetesan airnya seperti membawa air mata gue keluar, menyembuhkan kesedihan.

Sekarang mendung, mungkin langit sedang sedih. Seperti gue, sedih karena kangen caya. Tadi caya nelepon, dia bilang Jakarta juga mendung, tapi belum hujan. Duh Caya....kita menghadapi cuaca yang sama, ditempat berbeda. Andai kamu disini, atau aku disana hon...mungkin nggak akan sesendu ini...

Duuuhhh....kenapa sih gue??? ngelantur gini..
Hujan membuat gue murung...
<=(

Friday, August 15, 2008

Back to work...kembali ke rutinitas

yup...
balik lagi nih gue ngantor. Setelah dua minggu kemaren leha-leha, bangun siang, jalan-jalan,tidur siang, males-malesan, betapa nikmatnya. Tapi apa jadinya coba kalo gue kagak ngantor lagi? Yang ada membusuk dirumah.


Beberapa perkembangan selama dua minggu liburan kemaren, novel gue udh mengalami banyak kemajuan. Setelah dibaca berulan-ulang, dan proses editing berkali-kali, gue cukup puas dengan hasilnya, dan gue rasa nggak malu-maluin untuk diajuin ke editor yang sesungguhnya. Cuma masih ada kendala sih, gue kayaknya susah banget bikin cerita yang "klik" dala perjalan si tokoh di Praha. kenapa ya? Padahal dulu, waktu gue merangkai cerita euro trip ini, kayaknya semua udah jelas banget kebayang. Tapi, berhubung gue harus nyelip2 nulis sambil beresin kerjaan, yah...sempet tertunda sebentar trus ilang deh inspirasi segar itu!hix..sedih ya gue?
hoaaammm.....

sekarang HARUS kerja keras lagi! novel gue kudu kelar minggu ini dah! weekend besok kayaknya gue stay @ home aja, di depan laptop. Gpp, demi impian! hehe...

Caya, si jagoan gue blm juga pulang. Rencanany dia pulang ke Bandung tgl 21 ntar. smoga tgl 21 segera datang. tapiiii...sebelum itu, gue pengen bikin "something" gitu buat dia aahhh...secara udah lama nggak ketemu. hmm...semacam surprise. Tp blm tau apaa...apa ya?

btw, gue blm pernah ngebahas apapun ya tentang novel gue itu. Gue bahas disini sekarang deh.. Jadi, intinya novel itu berisi tentang perjalanan. Perjalanan untuk mencari 'the one', perjalanan jauh hingga ke benua eropa untuk menyadari bahwa 'the one' itu ternyata dekat. Perjalanan tentang belajar di sekolah kehidupan. Belajar menerima kekalahan, belajar mengerti, belajar untuk tidak mengulangi kesalahan. Yah...itulah.
sejak awal gue nulis, rencananya novel itu bakal terbagi jadi 15 bab. sekarang berkembang jadi 17 bab, tapi itu juga belum pasti. dari rencana 150-an halaman, jadi 200-an halaman, gara-gara ide yang suka nyempil tiba-tiba. jumlah ini belum fix, kemungkinn besar bertambah, dan tidak akan berkurang. semoga akhir minggu ini udah bisa fix.

Masih ada dua judul lagi sebetulnya. Tapi baru nyampe tahap Pre-production...mudah2an bisa selesai juga.

hmmm....mengejar mimpi
aku sedang berlari kini
untuk mengejar mimpi
agar tidak hanya menjadi mimpi
(^_^)