Saturday, August 21, 2010

hello there....

Kapan terakhir kali saya nulis ya?? hmmm...24 Juni 2010? wew...lama
Ini pertama kalinya saya nengok lagi blog ini setelah hampir 2 bulan. Udah ada yang blogwalking kesini juga...hehehe... thx anyway! it's so nice to knew that u're enjoy with this blog... :)

So, ada apa aja 2 bulan terakhir ini? 
Semua bermula dari tanggal 28 Juni 2010, dimana saya akhirnya berhasil masuk Sendik (Sentra Pendidikan) BRI Bandung, semacam pelatihan dan training untuk karyawan baru Bank Rakyat Indonesia! Yes!!! I'm Finally joined there, setelah lika liku banyak sesal marah-marah kesal dan air mata. Allah memang ngga pernah ingkar janji, ketika Dia sudah menjanjikan saya disana, bagaimana pun caranya, apapun jalannya, kapanpun waktunya...amat tidak terduga dan saya pun diterima. Alhamdulillah ... :)

3 minggu di asrama Sendik, yang bertempat di bilangan Bandung Utara, daerah Lembang tempatnya. 3 minggu yang lumayan heboh karena walaupun cuma ke lembang (yang mana cuma setengah jam dari rumah kalo ngga macet), tapi ini pertama kalinya saya jauh dari rumah, ngga tidur dirumah dalam waktu yang lama. Banyak pelajaran ketika saya harus berbagi kamar dengan 4 orang lain. Tenggang rasa itu pasti. Seru, karena saya ketemu mereka-mereka yang menerima saya seada-adanya ini. Yang walopun berjilbab masih tetep agak sengklek otaknya, masih suka haha hihi cekakak cekikik. Kedekatan itu tumbuh dari kebersamaan, yang gimana ngga deket ya dari bangun pagi ampe mau tidur lagi bareng-bareng.

Waktu SD ampe SMP, saya hobby banget baca novel-novel serial Malory Towers atau St. Claire. Novel-novel yang nyeritain keseharian penghuni asrama putri. Saking suka nya, saya rasanya tenggelam dalam cerita itu, membayangkan jadi mereka, tinggal di sekolah berasrama khusus putri. Dengan segala peraturan, dan kenakalan-kenakalannya. Novel-novel itulah yang memicu angan-angan itu muncul. Angan-angan untuk berasrama. Dan baru kesampaian setelah usia saya menjejak 23 tahun. Yang seru adalah, saya nemuin apa yang paling saya inginkan dulu.

Waktu pertama kali masuk kamar Seroja 2211, saya berpikir "mungkin kayak gini nih kamar-kamar di Asrama Putri St. Claire...". Lalu beberapa hari disana, saya mulai merasakan rasanya begadang cekakak cekikik ama temen-temen sekamar, bahkan dari kamar sebelah menjadikan 2211 sebagai base camp. Disanalah yang main kartu, sekadar nebeng tiduran santai-santai, yang ngerokok-lah. Bebas. Dan saya menemukan temen-temen yang menerima saya seadanya ini, yang sampai sekarang jadi temen deket, mudah2an seterusnya walaupun kita ditempatin di cabang yang beda-beda.  Yang membuat saya lebih terkesan lagi adalah, walaupun saya baru ngerasain ini di umur 23 tahun, sementara kisah Malory TOwers dan St. Claire adalah cerita anak remaja smp atau sma, saya rasanya ngga kehilangan momen-momen itu.

Sekarang, setelah mulai resmi kerja, saya seringkali merindukan saat-saat Sendik. Bangun pagi-pagi lalu gantian mandi. Dandan bareng-bareng berjejer di wastafel panjang itu. Turun untuk sarapan bareng dan masuk kelas. Makan siang bareng, santai sore di balkon sepulang dari kegiatan di kelas. Kabur ke Cafe I Love You Lembang, makan malem bareng, merinding ketakutan gara-gara kejadian mistis yang banyak banget selama di asrama, coffee break. I miss Sendik BRI Bandung so much...

Well, tapi jungkir baliknya kehidupan seorang Delena Gadis dimulai di tanggal 15 Juli 2010. Hari terakhir di Sendik BRI sekaligus hari penempatan. Saya sebetulnya sudah masuk ke rombongan BRI Caban Cimahi. Karena penempatan karyawan didasarkan pada wilayah domisili. Tapi memang Allah yang Maha Baik mendengar doa saya sepanjang waktu. Doa saya waktu itu bunyinya begini, " Ya Allah, jika Pacal adalah yang baik untuk saya menurut Mu, maka dekatkan saya dengannya...", pada saat itu Pacal udah dutempatka di Majalaya, yang mana artinya saya amat sangat ingin di tempatkan di daerah sana juga supaya deket ama Pacal.
Dan, tiba-tiba pihak SDM Kanwil nanya gini, " siapa yang bersedia di tempatkan di wilayah Majalaya.." ngga pikir panjang panjang lagi lah saya langsung ngacung! Daaaann... Voila!!! BRI Cabang Majalaya-lah kantor saya sekarang.

Walaupun awalnya sempat membuat mamah sedikit pundung karena dia merasa cemburu. Well, dia jealous berat karena saya lebih memilih dekat dengan pacal dan jauh dari rumah. Daripada tetap dekat dengan dia tapi jauh dari Pacal. Maaf mom, tapi Pacal adalah masa depan yang ingin saya jaga, ada banyak hal yang ingin saya rangkai bersama dia, dan akan susah kalo kami berjauhan. Dimanapun saya berada, saya akan tetap sayang sama mamah lebih dari apapun, saya akan tetap anak mamah.

Jadilah sekarang saya seorang anak kost. Wahahahha...yang harus ngerasain juga sahur dan buka puasa sendirian. Tapi saya bahagia, karena lingkungan kerja yang luar biasa menyenangkan, dekat dengan pacal, dan semakin dekat dengan rencana-rencana besar itu.

Rencana menikah semakin deket. Pastinya sih kata Pacal tahun ini, karena kita ngerasa ngga ada lagi yang hrs ditunggu, ngga ada alasan untuk menunda. Tepatnya tanggal berapa bulan apa itu yang belom tau. Karena harus nunggu pengangkatannya pacal jadi pegawai tetap BNI bulan september nanti, trs setelah itu penempatan definitif nya dimana, barulah kita berdua nyari-nyari rumah. Abis itu, saya maunya kita nyiapin dulu rumah itu ampe siap diisi, baru deh ngomongin tanggal, baru pertemuan dia keluarga.

Acaranya sendiri rencananya ngga akan berkonsep resepsi. ngga mewah. Saya cuma perlu akad nikah dan syukuran keluarga aja. Untuk temen-temen deket akan ada beberapa orang, selebihnya cukup pemberitahuan aja. Saya ngga suka ribet dan sama bapa juga sama pacal udah sepakat untuk bersederhana ria. Belom tau juga detail nya gimana. Mudah-mudahan ada waktu untuk posting detail dari hari ke hari nya karena saya mau itu semua terekam abadi... :)

Begitu banyak rencana, begitu banyak Doa
Allah yang Maha Baik, sayangi aku ya...lancarkan dan restui semua rencana ini..amiiiiinn.. :)

Love, 

Del_gadis

Thursday, June 24, 2010

Tengah malam....

Saya benci ketika terbangun tiba-tiba di tengah malam, karena akan susah memejamkan mata lagi
Saya benci ketika terbangun tiba-tiba di tengah malam, karena malam selalu membuat saya berpikir keras tentang hal-hal yang berusaha saya abaikan

Seperti malam ini, saya terbangun tiba-tiba oleh dering pesan singkat dari operator seluler. Sialan....
Dan ini membuat saya mengingat hari, sekarang sudah hari kamis. Semakin dekat ke jawaban yang sudah kami tunggu-tunggu. Akan kemanakah pacal hari sabtu nanti?
Semakin dekat, tapi saya sama sekali tak siap. Pacal bilang, lama kelamaan saya akan terbiasa, toh dia juga pergi untuk masa depan kami. Pacal bilang, saya harus bersabar, karena ini tidak akan lama, karena kami akan segera menikah begitu waktunya memungkinkan. Amin pacal, amin amin amin.

It's not the same without you, because it takes two to whisper quietly _owlcity-

"Tidak akan pernah sama lagi cal, ketika kamu ngga deket aku. Tapi segala rasa ngga akan pernah berubah. Aku yakin. Dan kamu tetap ada untuk aku, hanya beda ruang, berjarak, masih di waktu yang sama. Iya kan cal?"

Mungkinkah untuk ngga nangis nanti ketika keputusannya keluar? I'm not sure, pacal! Maaf. "Sekali ini, aku mohon maafkan kecengengan aku. Aku pasti akan nangis. Bukan, bukan menangisi kepergian kamu, karena kamu toh ngga kemana-mana kan? Tetap dihatiku cal.... Aku nangis karena akan sangat merasa kehilangan banyak sekali moment yang biasa kita lakukan bareng-bareng. Nonton, makan, pulang ke majalaya, nonton basket, latihan basket, ke studio, ke vertex, cicak-cicakan d kosan. Nanti akan susah sekali dapetin momen2 itu lagi. Pasti kita bakalan melakukan itu lagi sama-sama cal, itu pasti. Tapi pasti susah."

Disini saya sadar, how priceless the times are. Saya inget kata-kata bagus yang saya dapet waktu sma, entah dari mana.

"Detik berjalan, waktu terlewat, terus bergerak, tapi ia tak akan pernah berputar balik" _anonim-

Hhhh....
I'll miss those moments, cal

"Ini berat, beraaaatt sekali cal, untuk jauh dari kamu. I desperately need you right here next to me. Tapi aku bisa apa? Ini jalan yang harus kita lewati dulu untuk nantinya bisa terus bareng-bareng, iya kan? Aku takut sendirian cal. Aku ngga tau gimana nahan kangennya. Aku ngga tau gimana ngapa2in sendirian setelah setaun apa2 selalu ditemenin, dibantuin. Tapi kita akan bertahan, iya kan? Kita pasti bisa! Harus bisa!!! Yeah!! Kita akan bikin lebiiiiihh banyak foto2 dan momen2 indah bareng-bareng... Aku percaya kamu, aku percaya kamu akan jaga hati kamu untuk aku, dan aku percaya 4wl akan jagain kamu untuk aku."

Seorang teman yang akrab disapa Omie, pemilik blog www.kutangitemsexy.blogspot.com pernah bilang, kalau prasangka adalah doa. Maka berprasangka baiklah. Well, tx mie supportnya... :)

Yang membuat saya paling sedih adalah, saya masih cengeng. Saya adalah manusia cengeng. Dan sekarang saya benar-benar harus menghandle sendirian. Karena pacal ngga mau denger saya nangis, untuk alasan apapun. Padahal terkadang, cuma suaranya yang bisa membuat saya berhenti nangis. Bujukan sederhana yang menenangkan darinya. Tapi sekarang ngga akan ada lagi. Saat nangis, saya sendirian. Huufff..... Siap-siap sering sendirian kalo gitu...hehehhe

Ngapain nangis sih delena?
Nangisin apa sih delena?

Entahlah....
Untuk beberapa hal, emosi saya melekat erat dengan kelenjar air mata. Sial.

Love,

Delenagadis

Saturday, June 19, 2010

Gombalnya pacal di malam minggu....

Malam minggu kedua setelah pacal training d BNI, saya masih belum tenang, masih resah, masih sering cemburu. Saya masih takut dia akan terbawa jauh ke dunia barunya, lalu lupa pada saya.

Lalu saya tanya sama pacal, ini maksudnya untuk meyakinkan diri bahwa dia memang tidak akan main main di belakang saya, bahwa dia memang serius dengan rencana kami untuk menikah tahun depan.

"Cal, kasih aku satu alasan.....dari sekian banyak perempuan yang ada di hidup kamu, kenapa akhirnya kamu milih aku untuk jadi istri kamu?"

Dia diam, dan saya melanjutkan, "kamu tau penyakit minderan aku cal, aku ngga pede! Secara fisik aku ngerasa ngga cukup oke untuk ada di samping kamu. Walaupun unphysically aku yakin, cuma aku yang bisa bikin kamu paling nyaman. Tapiiii....kamu lakilaki normal kan cal? Mana mungkin kamu ngga tertarik sama cewe cantik? ........... Kasih aku satu alasan, yang buat aku yakin kamu ngga akan pergi, yang bisa bikin aku yakin untuk ngga perlu khawatir atau cemburu..."

Pacal diam, lalu dia senyumsenyum jail sambil memainkan anak rambut di pelipis saya, "Hati aku yang milih kamu beb. Kamu tau Jack Sparrow?"

Saya mengangguk sambil kebingungan, ngga menangkap arah pembicaraannya. Pacal melanjutkan, "Dia punya kompas unik yang bisa nunjukin arah yang paling diinginkan si pemegang kompas kan? Nah, hati yuman kayak gitu. Kalau hati ini adalah kompasnya Jack Sparrow, jarumnya nunjuk ke kamu. Selalu"

Dan rasanya saya ngga perlu ragu lagi. Saya tinggal berpasrah diri, menyerahkan segalanya pada 4wl, untuk menjaganya, menjaga hatinya untuk saya, sampai kami terikat resmi, sampai dia sah milik saya seutuhnya, dan sebaliknya... :)

Love,

Delenagadis

Friday, June 18, 2010

Gimana bisa siap??

Padahal udah pamitan sama pacal, mau tidur...
Padahal udah bilang met malem met tidur...
Taunya malah ngga bisa tidur sama sekali, kepikiran apa yang selama ini berusaha saya abaikan...

Awalnya, tadi siang mamah nanya sama saya di sela obrolan santai, "teh, kalo ternyata yuman harus keluar kota, teteh gimana?"

Si mamah bertanya dengan santai, dan saya menjawab dengan santai pula,  "yaaaa....mau gimana lagi mah? Harus di jalanin lah mau ngga mau. Da teteh ngga mau keilangan dia cuma gara2 harus jauhan. Cemen banget kan mah kalo harus bermasalah gara-gara itu?..."

Lalu mamah nanya lagi, "terus rencana kalian gimana?"

Saya jawab, "yaaa...kalo beneran teteh jadi di BRI, ada ikatan dinas setaun...brarti setaun misah2 dulu, ntar baru teteh ikut yuman mah. Kalo ternyata ngga jadi sama BRI, brarti nunggu sampe situasi stabil dan memungkinkan buat nikah"

Si mamah terdiam, meragukan jawaban saya, maka saya pun melanjutkan, "yaaa...da gimana mah, memang harus gini, ngga lama lah setaun mah. Jalanin aja dulu, taun depan teteh udah bisa bareng2 terus kan sama yuman"

Si mamah senyum, lalu mengusap-usap kepala saya, "iya, kamu nya sabar. Kalian harus bisa saling jaga, dimanapun itu. Mamah harap cepet ada rejeki dan jalan untuk teteh sama yuman"

Dalam hati saya mengamini seamin-aminnya (maksudnya mengamini sepenuh hati gitu .... ;p)

Lalu baru saja, saya baca status FB seorang temannya pacal yang isinya: pacar, ayo kita nikmati malam minggu besok, barangkali besok malam minggu terakhir saya di bandung....

Lalu saya tercenung...lamaaaa sekali. Berusaha mengalihkan pikiran, menyibukkan diri, berusaha ngga terlalu memikirkan ini. Tapi pas mau tidur, hati dan kepala justru berbincang tentang ini. Dan saya pun terjaga. Ternyata saya belom siap.

I'm sure, we'll left our problems far behind. But i still have just one more question in my mind. No, actually there's more than just one.

Siapkah saya?
Lalu kalau siap, akan bagaimana jadinya?
Lalu kalau tidak siap, akan bagaimana jadinya?
Akan seperti apa kota ini tanpa pacal?
Bagaimana dia pergi nanti? Pakai bus? Travel? Kereta?
Harus bagaimana ketika mengantarnya nanti?
Boleh ngga saya peluk dia terakhir kali nanti? Di depan umum? Seperti di film2?
Gimana kalau saya kangen?
Gimana kalau saya mau nemplok?
Kapan saya bisa jadi cicak lagi?
Siapa yang akan denger setiap ocehan saya?
Siapa yang nemenin nonton? Makan? Jalanjalan?
Dan ratusan pertanyaan lain

Ini semua tentang saya, keegoisan saya. Saya ngga memikirkan pacal. Dia, buat saya adalah sosok sangat tangguh dan bisa diandalkan, buat dia sendiri ataupun orang lain. Dimanapun dia berada, saya yakin dia bisa jaga diri, bisa membuat dirinya nyaman. Yang saya khawatirkan adalah saya sendiri. Gimana jadinya saya tanpa pacal disini? Setelah setaun selalu ada dia, setelah setaun dimanja ditemani, diurus, dilayani, diladeni, dituntun.

Jadi saya harus gimana? Sesungguhnya saya betulbetul ngga siap jauh dari pacal. Saya manja memang. Ngga semua perempuan akan mentolerir tulisan ini. Beberapa orang akan mencibir pasti, yang lain mungkin merasa senasib. Buat yang nyinyir, saya ngga setegar kalian. Maaf. Untuk ini saya susah untuk membaja, saya memang manja, saya memang sangat butuh dia di samping saya, dekat dengan saya.

Lalu saya harus bagaimana?
Karena saya ngga siap, ngga berarti saya akan mundur dan melepaskan diri dari pacal. Jangan harap. Itu hanya akan menjadikan saya lebih buruk lagi.

Jadi gimana?
Well, mau gimana lagi? Saya akan duduk manis menanti setiap kepulangan pacal. Berusaha keras untuk ngga rewel, mengendalikan cemburu, curiga, khawatir, penasaran, dan ketakutan2 lain yang ngga beralasan.

Sekarang, saya belum siap ditinggal pacal. Sangat ngga siap.
Entah gimana saya akan menjalani itu nanti, belum terbayang
Entah seperti apa hari hari nanti, belum berani membayangkan

Malam ini, saya cuma bisa berdoa

Ya allah, sayangi aku, sayangi pacal. Dekatkan kami, jangan jauhkan dia dariku ya 4wl. Mudah-mudahan ini bukan minggu terakhir pacal di bandung. Mudah-mudahan aku dan dia akan tetap ada di bawah atap kota yang sama
Jika memang dia harus jauh ya 4wl, limpahkan rejeki-Mu pada kami, agar aku bisa mencintainya sepenuh hati dengan cara yang halal, dengan cara-Mu, dijalan-Mu
Jika memang kami harus berjauhan, kuatkan kami ya 4wl, jaga dia untukku, jaga hatinya untukku.
Amin


Love,

DelenaGadis

Friday, June 11, 2010

Boys Stuff

Saya mau cerita sedikit tentang salah satu kebiasaan kaum cowok, yang buat mereka sepele, tapi seringkali jadi blunder buat si cowok. Mereka melakukannya dengan santai, sebagai perempuan saya mau bilang, agak ngga berperasaan. Sementara si cewek udah mau mati rasanya (ini lebay, tapi emang kadang gini kenyataannya)

Well, jadi gini, kemaren sore waktu saya maen ke kost-nya pacal, saya ketemu temen barunya pacal. Kita sebut aja namanya Ocan. Well, disela obrolan singkat saya, pacal, dan Ocan, tiba-tiba ponsel Ocan berdering. Saya sendiri ngga melihat siapa yang menelepon, yang saya tau Ocan langsung me-reject panggilan itu. Lalu dengan ekspresi 'sedikit' bersalah (catet ya, sedikiiiit...) dia menatap saya dan pacal sambil nyengir dan berkata, "maleeesss gue, masih capek!". Dugaan saya, yang menelepon adalah pacar Ocan yang sekarang berjauhan. Mereka menjalani LDR (Long Distance Relationship), karena Ocan harus bekerja di Bandung.

Kejadian singkat dan sederhana ini membuat saya banyak berpikir. Ini banyak di alami perempuan-perempuan di sekeliling saya. Kebanyakan mungkin yang sedikit banyak memiliki personality seperti saya (baca: sering khawatir, takut ini itu, cemburu, penasaran, kangen, dll). 
Cowok-cowok, mungkin iya mereka masih kecapekan abis seharian di bombardir aktivitas pekerjaan, mungkin iya masih pengen santai-santai leyeh-leyeh sendirian. Tapi buat saya, tindakan Ocan itu sungguh menyakitkan. Berhubung saya seorang yang cengeng, kalau saya menelepon pacal dan di reject, yang ada di kepala saya adalah: pacal marah sama saya, dan saya langsung merasa bersalah, berpikir-pikir apa kesalahan saya yang membuatnya marah. Atau pacal udah males ngomong ama saya, dan akhirnya muncul kecurigaan-kecurigaan lain yang lebih parah, ujung-ujungnya nangis bombay. Niat telepon singkat yang cuma pengen tanya, "how's ur day dear?", malah berbuntut pertengkaran, air mata, bla bla bla. Cape deh...

Entah ya, selama ini pacal belum pernah seperti itu sama saya. Kalau sedang tidak sibuk, dan memang tidak mungkin mengangkat telepon, saya tidak pernah susah menghubungi pacal. Selelah apapun dia, dia akan meladeni cerita-cerita saya, kecerewetan saya. Kalau sedang sangat lelah, paling dia menanggapi dalam diam, atau jawaban pendek-pendek. Kalau sudah begitu, saya pun akan sadar dengan sendirinya dan menyudahi pembicaraan dan membiarkannya beristirahat.
Pacal tidak pernah me-reject telepon saya kecuali dia sedang sangat kesal dengan tingkah saya. Dia hanya males menerima telepon saya ketika saya sedang nangis. Dia benci sekali dengar suara saya nangis.

See?
Sebenernya cewek-cewek, menurut saya, semanja apapun masih punya pikiran kok. Kalau memang si cewek masih dalam batas normal yah, teori ini ngga berlaku buat cewek-cewek yang dasarnya psikopat (contoh? tanya sama pacal, mantan-mantannya kebanyakan psycho! hahaha... ^^v piss cal..)
Tapi tindakan me-reject dengan alasan 'masih capek' itu ngga bisa di benarkan, ini menurut saya aja sih. ya Saya hanya terbayang kalau saya ada di posisi pacarnya Ocan, pasti sakit hati banget. Orang mau perhatian kok malah di tolak? Kecuali ya kalo mereka memang punya pola seperti ini, dan sudah terbiasa dengan aksi reject me-reject ini. Saya kan ngga tau gimana pacarannya si Ocan ini. 
Saya rasa, sikap pacal menghadapi saya itu sangaaattt oke! Dia membiarkan saya mendengar sendiri suara lelahnya, dan akhirnya membuat saya sadar sendiri.

Buat cowok-cowok, pacarnya mungkin seringkali dianggap menelepon di saat yang tidak tepat, atau untuk alasan yang ngga penting. Cewek seringkali menelepon saat pacarnya pulang kerja misalnya, atau saat bangun tidur. Ini untuk apa? Kalau saya, saya menelepon pacal saat dia pulang kerja untuk memastikan dia sampai di kost-nya dengan selamat. Kalaupun ternyata pacal ngga langsung pulang, saya ngga akan larang, saya cuma perlu tau dimana dan mau kemana pacal. Wajar kan? Saya menelepon pacal saat dia pulang kerja untuk menunjukkan kalau sesungguhnya saya ingin ada disana juga, menemani dia melepas lelah, menyiapkan air untuk mandi, baju tidurnya, makan malamnya, mijit-mijitin kepala atau punggungnya. Saya ingin memastikan pacal ada dalam situasi nyaman setelah capek kerja. 
Untuk apa saya nelepon pacal pagi-pagi sebelum dia pergi kerja? Saya ingin mengingatkan dia, kalau seberat apapun harinya, saya ada untuk menyemangati dia. Saya ingin menularkan semangat pagi saya untuk dia. Saya ingin menjadi yang awal, yang pertama buat dia setiap hari. Kalau sebagai pacar, saya belum punya kapasitas untuk menyiapkan sarapannya, pakaian kerja, atau mengecup keningnya sebelum pergi, sapaan singkat di telepon juga udah cukup. 
Untuk apa saya menelepon pacal di sela-sela aktivitasnya, bilang 'kangen', atau 'sayang kamu', atau menanyakan hal-hal ngga penting seperti 'lagi apa? udah makan?"... bukaaan bukan karena menganggap pacal seperti anak kecil yang harus diingatkan ini itu. Saya yakin ngga usah diingatkan pun pacal punya mekanisme sendiri untuk itu. Bukan juga karena curiga dia sedang melakukan hal buruk atau apapun. 

Kadang saya cuma ingin memastikan, pacal menikmati harinya, menikmati pekerjaannya, dan saya ngga mau dia sakit. Kenapa? Karena saya bergantung sama pacal, sama siapa saya berlindung kalau pacal sakit? Saya sedih karena saya belum bisa merawat pacal 24 jam ketika dia sakit. 

Saya juga ingin pacal tau, sesibuk apapun saya, sesibuk apapun dia, saya masih butuh di, saya masih perlu eksistensinya. Kadang, yang perempuan butuhkan bukan message panjang berbalas-balasan kok. Dari satu pesan siang hari itu, kami cuma butuh satu balasan singkat aja. Contohnya gini, siang tadi saya sms pacal, isinya: 

I miss u so bad yuman darmansyah, jauh di atas normal....

dan pacal membalas, miss u tu beb...

Singkat, padat, ngga sampai 2 menit. Tapi itu cukup, dan saya ngga mengganggunya lagi sampai dia pulang kerja. Intinya, perempuan kadang cuma ingin sang pacar tetap hadir dalam hidupnya dia, sekecil apapun itu. Untuk semangat, untuk masih bisa senyum ditumpukkan beban.
Kalaupun pacal sedang sangat sibuk, rasanya 2 menit juga cukup kan untuk balas sms seperti itu? Atau cukup bilang, "ak lg ribet banget nih beb! kerjaan numpuk!" atau apa kek, bahasa halus ke pacar (sebagai orang yang disayangi), yang sebenernya maknanya "plis doong jangan ganggu gue duluu!!!!"... si cewek akan ngerti, pertengkaran dan sakit hati bisa dihindari. Jadinya asik kan? win-win solution buat dua pihak. 
Lebih bagus lagi kalau si cowok punya inisiatif tinggi, dan membuat ceweknya ngga banyak tanya-tanya. Tapi jarang banget deh ada model cowok kayak gini! Kecuali cowoknya pengangguran kurang kerjaan. Makanya kebanyakan si cewek yang ambil langkah duluan.

Ngga semua cewek juga kok pengen terus-terusan smsan atau teleponan berjam-jam sama pacarnya. Saya contohnya, berdasarkan pengalaman pribadi, saya juga gerah kalau harus mengabari setiap kali saya bergerak. Kalau harus smsan panjang berbalas-balasan, kalau harus teleponan sampai berjam-jam, capee deh! Yang saya perlu cuma sms-sms singkat aja, untuk menandai eksistensi masing-masing di sela kesibukan yang terpisah. Sms dari pacal itu obat kangen yang luar biasa ampuh.
Saya punya pola sendiri sama pacal yang kita mulai tanpa di sadari. Kalau saya bilang, "cal...lilipun dong!" itu artinya saya cuma minta paling ngga 10 menit waktu pacal untuk ngobrol. Kalau ternyata lebih, itupun ngga lebih dari 20 menit. Kalau udah lebih dari itu, saya juga udah capek dan bingung mau ngomong apa, akhirnya mendingan udahan.
Ini mungkin udah ngga ada korelasinya lagi dengan pacarnya Ocan ya, saya menceritakan ini semua dari sisi saya pribadi. Intinya adalah, kadang-kadang cowok suka underestimate duluan ama ceweknya. Nganggap rewel lah, ngga penting lah, manja lah, padahal kita cewek-cewek sebenernya cuma pengen mastiin kalo orang yang kita sayang dalam keadaan nyaman. 

Lain lagi kalo urusannya udah sama cemburu. hahahha...contohnya saya beberapa hari terakhir ini. Itu rewelnya beda, sms-nya beda, tujuannya untuk menelepon pun beda. Dan ini baru alasan yang tepat untuk cowok-cowok menghindari ceweknya. Tapi tidak untuk menolak atau me-reject ya. Lebih ke arah mendidik pacarnya supaya ngga manja, dan lebih percaya sama mereka. Caranya? Saya juga agak bingung sih. Tapi saya rasa, selama ini saya udah banyak dididik sama pacal untuk mengendalikan perasaan perasaan aneh-aneh itu. Jadi coba tanya dia gimana caranya! hehehe...
Kalau cuma pesan-pesan singkat dan telepon untuk menanyakan hal-hal sepele aja di tolak, untuk apa dong pacaran? Kalau ngga ingin perhatian dan mau sendiri, ya ngga usah pacaran...
Seperti yang saya bilang tadi, kita cewek-cewek juga masih punya otak untuk memahami situasi. Semanja apapun dia, kecuali udah masuk kategori Psycho-nya pacal. hahahah... Jadi, cowok-cowok kan leader, didik dong pacarnya untuk memahami situasi. Tapi jelas bukan dengan me-reject telepon seperti itu.
Buat Ocan, hehehheh...maap ya dibawa-bawa. Abisnya terinspirasi sih! hahaha.. no hard feeling dude, ini cuma sharing! ^^v


love,

delenagadis